3 Bagian Konstruksi Ini Ternyata Rawan Rusak, Pastikan Dapat Perhatian Lebih!
Membangun sebuah bangunan tentu bukan perkara yang mudah di mana jasa kontraktor bangunan dan arsitektur bangunan khususnya harus memperhatikan kualitas bangunan agar tidak mudah rusak dan tahan lama.
Banyak sekali bangunan dari mulai bangunan konvensional seperti rumah hunian hingga gedung pencakar langit yang tidak tahan lama sudah rusak, baik itu disebabkan oleh bencana alam maupun oleh cuaca yang ekstrem.
Namun walaupun seperti itu, bangunan dapat dicegah kerusakannya yaitu melalui pembangunan dan perbaikan konstruksi yang tahan rusak. Untuk itu, ada baiknya mengenal kontruksi bagian mana saja yang rawan mengalami kerusakan agar pembangunan dapat dilaksanakan dengan baik.
Bagian Konstruksi Rawan Rusak
Konstruksi pada bangunan bdapat mengalami banyak kerusakan jika pada pemasangan atau perawatannya tidak tepat. Adapun bagian konstruksi yang rawan rusak pada bangunan antara lain:
1. Dinding
Dinding menjadi konstruksi paling utama dan paling penting dalam sebuah bangunan. Bangunan tanpa dinding tidak dapat dikatakan sebagai bangunan yang sempurna.
Namun walaupun seperti itu, dinding menjadi konstruksi yang justru palin rawan mengalami kerusakan. Kerusakan di dinding dapat diakibatkan oleh faktor internal da eksternal. Faktor internal dapat berupa pemasangan dan material yang digunakan tidak berkualitas. Sedangkan faktor eksternal dapat berupa bencana alam.
Walaupun seperti itu, faktor eksternal dapat diminimalisir kerusakannya jika faktor internalnya diperhatikan dengan baik. Solusinya adalah dengan menggunakan material yang baik seperti beton yang berkualitas yang dapat meminimalisir keretakan di dinding, menggunakan material kayu yang dapat meminimalisir keruntuhan saat terjadinya gempa, dan menggunakan cat atau lapisan dinding anti air agar tidak merembes dan berjamur saat terkena air atau kelembaban yang tinggi.
Selain material, pemasangan dinding juga harus dilakukan dengan baik seperti pengadukan dan pengaplikasian beton yang akan meminimalisir keretakan pada dinding.
2. Atap
Konstruksi kedua yang mudah rusak adalah atap. Kerusakan pada atap dapat berupa kebocoran dengan ditandai bercak-bercak warna hitam pada plafon, dan keruntuhan atau keropos yang diakibatkan oleh material yang aus atau oleh hewan pengerat seperti tikus maupun rayap.
Kerusakan pada atap dapat disebabkan oleh dua hal yaitu teknis baik pemasangan maupun material dan faktor lingkungan.
Kerusakan yang disebabkan oleh teknis dapat diupayakan dengan memperbaiki pola pemasangan atap seperti memasang atap pada kemiringan kurang lebih 27 derajat agar air hujan yang turun langsung jatuh ke tanah dan tidak masuk cela-cela terkecil genteng maupun atap.
Baca ini juga: ULASAN BERBAGAI JENIS DAN HARGA KERAMIK KAMAR MANDI DI INDONESIA
Upaya ke dua adalah dengan memasang kerangka besi agar terhindar dari tikus dan rayap. Upaya ke tiga adalah dengan memilih material seperti keramik untuk genteng karena memiliki sistem interlocking yang baik sehingga air tidak akan masuk, dan upaya yang ke empat adalah dengan memilih plafon yang tahan terhadap basah dan kelembaban yang tinggi.
3. Lantai
Konstruksi ke tiga yang paling berpotensi mengalami kerusakan adalah lantai. Lantai selain digunakan sebagai pijakan juga kerap dijadikan sebagai dekorasi ruangan. Hotel-hotel contohnya sering menerapkan dekorasi lantai untuk mempercantik interiornya. Karena hal itulah lantai harus diperhatikan dengan baik. Jika terjadi kerusakan lantai khususnya di hotel maka perlu dilakukan renovasi hotel yang pada gilirannya dapat menghambat aktivitas di dalam hotel dan mengganggu pengunjung.
Kerusakan lantai yang paling umum terjadi adalah keretakan yang disebabkan oleh pemilihan dan pengaplikasian material yang tidak baik. Untuk meminimalisir terjadinya kerusakan lantai, gunakanlah material lantai yang berkualitas seperti epoxy, keramik dan parket.